Review: The Melancholy of Haruhi Suzumiya
Review ini dipublikasikan pertama kali di KASKUS dan terpilih untuk dipublikasikan di AMH Magz Edisi 30, majalah digital yang mengulas anime & manga dan lainnya, hasil kreasi dari kaskuser-kaskuser penghuni Sub-Forum Anime Manga Haven Kaskus. Diikutkan juga di Event: Community Online Competition di Sub-Forum Anime Manga Haven Kaskus, "AMH Review Challenge 2016".
Saya sangat berterimakasih kepada para redaktur, editor dan kontributor di AMH Magz yang menjadikan SOS-dan cover edisi ke-30-nya!
Cover AMH Magz Edisi 30.
Saya sangat berterimakasih kepada para redaktur, editor dan kontributor di AMH Magz yang menjadikan SOS-dan cover edisi ke-30-nya!
The
Melancholy of Haruhi Suzumiya
INTRO
Bagaimana jika nasib alam semesta ternyata bergantung
pada mood seorang siswi SMA? Lebih
parahnya lagi, siswi tersebut ternyata adalah teman sekelasmu.
Atau saya ganti pertanyaannya,
Bagaimana jika ternyata teman sekelasmu adalah
“Tuhan”?
Kemudian, bagaimana jika kamu berada dalam
satu klub ekskul yang sama dengan Alien, ESPer
dan Penjelajah Waktu?
Sebagai orang normal, Kyon akan memberimu
gambaran mengenai apa yang sebaiknya orang normal lakukan dalam kondisi tersebut
melalui serial anime “The Melancholy of
Haruhi Suzumiya”.
Bulan April satu dekade yang lalu, tepatnya
tahun 2006, adalah bulan dimana Haruhi dan SOS-dan atau Satuan SOS-nya muncul
perdana di layar TV. Tayang perdana dengan episode “The Adventure of Asahina Mikuru Episode 00”, Haruhi kemudian
menjadi fenomena sosial dan internet di Jepang, Asia dan mungkin seluruh dunia.
Haruhi dan SOS-dan-nya benar-benar “menyebarkan kesenangan ke seluruh dunia”,
sesuai dengan nama dari satuan yang dibentuknya. Sebagai komemorasi 10
tahun-nya serial anime Haruhi, saya memilih untuk me-review “The Melancholy of
Haruhi Suzumiya” untuk mengikuti Kaskus AMH Review Challenge 2016.
INFORMASI
Tipe : TV Anime│Produksi : Kyoto Animation│Genre : Komedi, Misteri, Parodi, Roman, Kehidupan Sekolah, Sains-Fiksi, Slice of Life│Rating : PG-13│Homepage : haruhi.tv
STAF
Kreator Original : Nagaru Tanigawa│Sutradara : Tatsuya Ishihara│Komposisi Serial : Yutaka Yamamoto, Tatsuya Ishihara, Noriko Takao, Yasuhiro Takemoto, Masaharu Watanabe│Penulis Naskah : Yasuhiro Takemoto│Desain Karakter Original: Noizi Itou│Desain Karakter : Shoko Ikeda│Pengarah Animasi : Futoshi Nishiya, Shoko Ikeda│Pengarah Seni : Seiki Tamura│Pengarah Fotografi : Ryuta Nakagami, Yoshiko Tanaka│Desain Warna : Naomi Ishida│Editing : Kengo Shigemura│Pengarah Suara : Yota Tsuruoka│Musik : Satoru Kosaki│Lagu Pembuka : #1 “Bouken Desho Desho?” oleh Aya Hirano #2 “Super Driver” oleh Aya Hirano #3 “Koi no Mikuru Densetsu” oleh Yuko Goto│Lagu Penutup : #1 “Hare Hare Yukai” oleh Aya Hirano, Yuko Goto, Minori Chihara #2 “Bouken Desho Desho?” oleh Aya Hirano #3 “Tomare!” oleh Aya Hirano, Yuko Goto, Minori Chihara│Lagu Sisipan : “God Knows...” oleh Aya Hirano “Lost My Music” oleh Aya Hirano
KARAKTER
UTAMA
Kyon
Narator dalam anime ini. Siswa SMA normal yang
mempunyai pikiran yang kritis, sarkas dan sinis.
(Pengisi Suara: Tomokazu Sugita)
Haruhi
Suzumiya
Teman sekelas Kyon yang dipercaya memiliki
kekuatan “Penciptaan”. Gadis tsundere,
introvert (awalnya), dan bisa disebut
egosentris. Memiliki kemampuan akademis dan fisik yang luar biasa.
(Pengisi Suara: Aya Hirano)
Yuki
Nagato
Satu-satunya anggota klub sastra yang ada di
SMA Kita. Humanoid Interface yang
diutus Data Overmind, memiliki sifat
yang dingin dan (hampir) tidak memiliki emosi.
(Pengisi Suara: Minori Chihara)
Asahina
Mikuru
Gadis penjelajah waktu dari masa depan.
Ceroboh, lugu, memiliki perawakan yang aduhai.
(Pengisi Suara: Yuko Goto)
Itsuki
Koizumi
Murid pindahan “misterius” yang ternyata
adalah seorang ESPer berwajah tampan,
7 dari 10 gadis SMA akan jatuh cinta ketika melihat Koizumi tersenyum (sumber:
Pikiran Kyon).
(Pengisi Suara: Daisuke Ono)
SINOPSIS
Kyon, seorang siswa SMA biasa, hampir saja
kehilangan keyakinan akan adanya fenomena atau makhluk yang biasa muncul dalam
kisah sains-fiksi sepeti Alien, ESPer,
dan Penjelajah Waktu. Hingga akhirnya ia bertemu seorang siswi yang “kebetulan”
duduk di belakangnya pada hari pertama memasuki SMA.
“Aku tidak tertarik dengan manusia biasa. Jika
diantara kalian adalah Alien, ESPer,
atau Penjelajah Waktu, maka datangi
aku! Sekian!”
Begitulah kalimat penutup dari perkenalan yang
diucapkan oleh sosok yang duduk di belakang Kyon, Haruhi Suzumiya. Setelah
perkenalan tersebut, hampir seluruh teman sekelas Haruhi tidak ada yang berani
memulai percakapan dengannya, kecuali Kyon. Perlahan Kyon dan Haruhi memulai
percakapan yang ringan hingga akhirnya menyinggung klub sekolah. Haruhi merasa
tidak ada klub di sekolah yang pas bagi dirinya. Tanpa sadar Kyon mengucapkan
sesuatu yang menjadi inspirasi dan solusi bagi Haruhi. Akhirnya Haruhi pun
membentuk klub-nya sendiri.
Klub yang mencari misteri atau keanehan, SOS-dan
(Sekai wo Oini
moriagerutame no Suzumiya Haruhi no dan-Satuan Haruhi Suzumiya yang
bertugas mengisi seluruh penjuru dunia dengan kesenangan).
Ternyata Satuan atau Brigade yang dibentuk
oleh Haruhi ini “menarik” sosok-sosok yang Haruhi ingin temui, yaitu Alien, ESPer, dan Penjelajah Waktu. Satu
persatu sosok itu mulai bergabung dengan satuannya. Yuki Nagato, seorang
anggota klub sastra yang ruangannya diambilalih oleh Haruhi, ternyata adalah Humanoid Interface yang diutus oleh Data Overmind, dengan kata lain Yuki
adalah Alien. Kemudian Asahina Mikuru, murid senior yang “diculik” Haruhi
ternyata adalah seorang Penjelajah Waktu. Terakhir, Itsuki Koizumi, murid
pindahan yang “misterius” ternyata adalah seorang ESPer. Satu per satu mereka mengenalkan diri dan membuka identitas
serta kepentingan eksistensi mereka kepada Kyon. Kemudian terungkap bahwa
Haruhi memiliki kekuatan “Penciptaan” yang dimiliki oleh apa yang manusia sebut
sebagai “Tuhan”, meskipun pemahaman dan definisi mengenai kekuatan Haruhi yang
mereka ungkapkan kepada Kyon berbeda-beda.
Mendengar penjelasan yang diungkapkan
rekan-rekan satu klubnya, Kyon tidak langsung mempercayainya. Namun
kejadian-kejadian aneh mulai menimpa Kyon dan memaksanya untuk percaya. Sadar
akan kekuatan yang dimiliki Haruhi, Kyon dan rekan-rekannya bekerjasama untuk
menjaga keselamatan dunia dengan cara “mengendalikan” emosi Haruhi.
REVIEW
Diadaptasi dari serial light novel karya Tanigawa
Nagaru yang merupakan salah satu bestseller
light novel di Jepang dan peraih Grand
Prize di Sneaker Bunko Award, The Melancholy of Haruhi Suzumiya pada
awalnya diragukan untuk diadaptasi menjadi sebuah anime. Keraguan tersebut muncul dikarenakan terdapat banyak cerita pendek
dalam light novel-nya dan klimaks
cerita yang dinilai terdapat pada novel pertama.
Untuk mengatasi keraguan tersebut, bagian
produksi anime ini memutuskan untuk menayangkan Haruhi secara acak atau dengan
kata lain tidak berurutan sesuai dengan urutan kronologi cerita untuk
menyisipkan filler sebelum diakhiri
dengan chapter klimaks dari novel “The Melancholy of Haruhi Suzumiya” (sumber: ultimatemegax.wordpress.com).
Hasilnya benar-benar luar biasa. Setelah episode pertama, “The Adventure of Asahina Mikuru Episode 00” tayang, homepage yang tertera pada kredit di ending theme, haruhi.tv, ramai
dikunjungi oleh pembaca light novel-nya
yang terkejut dan kebingungan dan juga oleh penonton yang baru mengenal Haruhi (belum
membaca light novel-nya).
Setelah penayangan 14 episode (biasa disebut
juga Season I) secara nonlinear yang
sukses di tahun 2006, pada tanggal 7 Juli 2007 (tepat dengan Hari Tanabata di Jepang), pengumuman kelanjutan
serial Haruhi dimuat dalam satu halaman penuh di koran Asahi Shinbun. Pada Tahun 2009, 14 episode baru akhirnya
ditayangkan bersama 14 episode produksi tahun 2006 secara linear sesuai dengan
kronologis cerita. Pada penayangan di tahun 2009, terdapat kontroversi yang bernama
Endless Eight.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Haruhi
bisa dianggap sebagai salah satu anime yang paling berpengaruh di industri
anime. Berikut penilaian saya mengenai serial anime Haruhi dari berbagai segi
yang mungkin dapat menjawab mengapa Haruhi bisa menjadi salah satu anime yang
paling berpengaruh.
Segi
Cerita
Konsep cerita yang disuguhkan dalam anime
Haruhi sangatlah unik. Konsepnya adalah shenanigans
(tindakan diam-diam, rahasia) yang dilakukan oleh narator (Kyon) bersama
dengan teman-teman satu klubnya untuk menjaga kestabilan emosi Haruhi sekaligus
kestabilan alam semesta tanpa memberitahu Haruhi kekuatan yang dimilikinya.
Bayangkan nasib alam semesta beserta isinya bergantung pada mood seorang siswi SMA. Cerita “saving the world” yang unik. Dikemas
dengan bumbu komedi, sedikit roman, dan sains-fiksi ringan membuat cerita jauh
lebih “renyah”.
Sudut pandang cerita yang digunakan adalah
sudut pandang Kyon sebagai tokoh utama. Dengan monolog yang khas dengan
sarkasme dan sinisme, Kyon menceritakan keluh kesahnya menjalani kehidupan
SMA-nya bersama Haruhi dan SOS-dan. Tomokazu Sugita, pengisi suara Kyon,
benar-benar menjiwai karakter yang dimiliki Kyon sehingga narasi cerita pun
tersampaikan dengan baik dan menghibur.
Kekurangan dari segi cerita adalah alur cerita
sedikit lamban pada pengenalan karakter jika kita menontonnya berdasarkan
urutan kronologis cerita. Untuk kalian yang kurang menyukai drama atau dialog
yang banyak, perlu kesabaran untuk menontonnya di awal-awal.
Segi
Pengembangan Karakter
Karakter yang paling drastis berubah dari
karakter awalnya mungkin hanya satu karakter, yaitu Haruhi. Pertemuannya dengan
Kyon telah merubah dirinya yang introvert
dan sosok pemurung menjadi sosok yang ceria dan memiliki cara tersendiri
untuk bersenang-senang dan tentu saja yang paling menarik adalah ke-tsundere-annya. Karakter utama yang lain
kurang mendapatkan pengembangan dikarenakan anime-nya hanya mengadaptasi
sebagian light novel yang sudah
terbit pada saat itu.
Saat menyaksikan episode demi episode, kita
dapat merasakan apa yang menjadi kekhawatiran dan perasaan dari masing-masing
karakter. Serial anime-nya terlihat seperti intro untuk menjelaskan sebab dari
akibat yang terdapat dalam adaptasi film Haruhi, “The Disappearance of Haruhi Suzumiya”. Jika kalian mengharapkan
untuk melihat pengembangan karakter yang kuat, saya sarankan untuk melihat
film-nya setelah menamatkan serialnya.
Segi Artwork
Terlepas dari kontroversi Endless Eight-nya, Kyoto Animation, studio yang memproduksi serial
anime Haruhi, dikenal sebagai produsen anime dengan artwork
yang berkualitas tinggi. Untuk anime yang diproduksi pada tahun 2006 dan kemudian
dilanjutkan di tahun 2009, artwork
pada serial anime Haruhi bisa dikatakan sangat baik. Bagi saya, artwork-nya cukup memanjakan mata. Desain
latar dan karakter dalam Haruhi menurut saya menetapkan standar tersendiri di
era-nya.
Dengan latar lokasi cerita yang berdasarkan
lokasi yang nyata, Kyoto Animation benar-benar memperhatikan detail. Berikut
beberapa contoh detail-nya.
Gambar di atas adalah adegan ketika Haruhi
meratapi kenangan di masa lalu dalam episode “Bamboo Leaf Rhapsody”. Episode tersebut ditayangkan pada tahun
2009. Namun bambu yang digunakan Haruhi dan SOS-dan untuk menulis harapannya
kepada Orihime dan Hikoboshi dalam scene
tersebut sudah terlihat pada episode yang tayang pada tahun 2006 (lihat gambar
dibawahnya). Kyoto Animation sekali lagi benar-benar memperhatikan detail. Secara kronologis, event di Bamboo Leaf Rhapsody terjadi sebelum episode yang terdapat di tahun 2006 itu. Namun, keberadaan bambu tersebut seolah-olah bambu tersebut memang seharusnya ada disitu, padahal Bamboo Leaf Rhapsody sendiri belum tentu akan diadaptasi menjadi suatu episode anime.
Kyoto Animation juga benar-benar ahli dalam
membuat suasana melalui latar tempat. Misalnya, suasana kelam dalam closed space yang diciptakan Haruhi
dimana Kyon dan Haruhi terjebak di dalamnya. Kemudian suasana musim hujan yang
kental pada episode “Someday in The
Rain”.
Segi Musik
Musik latar atau BGM dari serial anime Haruhi
bisa disebutkan salah satu faktor yang membuat anime ini begitu populer.
Dikomposisi oleh Satoru Kousaki (terkenal juga dengan karyanya di Monogatari Series dan OreImo), BGM-nya benar-benar dapat
membuat kita berpikiran bahwa tidak ada BGM lain yang sangat pas dengan
adegan-adegan dalam anime-nya selain yang dibuat oleh Kousaki. Mungkin salah
satu BGM yang paling khas dan easy
listening adalah “Itsumo no Fuukei”,
dimana pendengarnya dapat merasakan “ke-normal-an” dari Kyon dengan monolog-nya
yang khas. Kemudian “~Someday in the Rain~ Aruame no Hi” yang mengalun
dengan tempo yang lamban dan meninggalkan kesan melankolis bagi yang
mendengarkannya.
Selain BGM original yang dibuat oleh Satoru
Kousaki, serial anime Haruhi juga menggunakan musik-musik klasikal yang
merupakan karya dari komposer ternama seperti Simfoni #4-nya Tchaikovsky,
Simfoni #8 Part 1-nya Mahler serta Simfoni No. 7 Shostakovich, “Leningrad”. Hal tersebut menegaskan
bahwa anime Haruhi benar-benar kaya akan musik.
Lagu yang menjadi opening dan ending dari
serial Haruhi juga benar-benar menjadi fenomena, khususnya ending song “Hare Hare Yukai”.
Selain lagu yang easy listening,
animasi tarian Hare Hare Yukai juga
sangat populer hingga banyak cover dance atau
parodi yang dibuat oleh para penggemar. Tidak ketinggalan juga dengan insert song yang terdapat dalam serial
Haruhi yaitu “God Knows...” dan “Lost My Music” yang dibawakan oleh seiyuu Haruhi sendiri, Aya Hirano.
God Knows... dan Lost My Music
Jadi, para penikmat anisong dan anime jangan sampai melewatkan anime yang satu ini.
Kesimpulan
“The
Melancholy of Haruhi Suzumiya” merupakan anime slice of life dengan bumbu komedi dan sains-fiksi ringan yang enak
untuk dinikmati. Meskipun saya sedikit kecewa dengan Endless Eigth yang saya sebut sebagai “pemborosan”, namun secara
keseluruhan, “The Melancholy of Haruhi
Suzumiya” adalah buah dari
pengemasan produksi dan pemasaran yang baik dan kreatif, misalnya homepage yang didesain serupa dengan homepage SOS-dan yang muncul di anime, theme song yang easy listening, penayangan acak (nonlinear), animasi yang baik, dan
lain sebagainya.
Saya mengapresiasi usaha yang dilakukan Kyoto
Animation dan keberaniannya dalam mengambil risiko. Light novel Haruhi memang menjadi bestseller di Jepang sana. Namun belum tentu akan mendunia tanpa
adaptasi anime yang dieksekusi dengan baik oleh Kyoto Animation. Eksekusi yang
baik tersebut dapat dilihat dari reaksi atau penerimaan atas anime Haruhi.
Mulai dari fenomena sosial, internet, budaya dan lain sebagainya seperti dance cover Hare Hare Yukai yang viral
di internet. Beberapa penghargaan pun diterima anime ini misalnya anime paling
populer di Jepang pada tahun 2006 menurut majalah NewType USA, kemudian memenangkan nominasi TV Feature pada Animation
Kobe Award 2006, lalu memenangi kategori Best TV Anime Series di Annual
Tokyo Anime Award keenam dan masuk dalam beberapa poling 100 serial anime
terbaik sepanjang masa.
Jadi bagi kalian yang belum menonton Haruhi, silahkan
buktikan sendiri kualitasnya. Jangan heran jika setelah melihat serial Haruhi
kalian tanpa sadar telah menjadi seorang Haruhiist.
RANDOM FUN
FACT
Nama Kengo Shigemura yang muncul pada credit scene film yang dibuat Haruhi
dalam episode “The Adventure of Asahina
Mikuru Episode 00 ternyata merupakan staf editing produksi Haruhi. Namanya
pernah diduga sebagai nama asli dari Kyon.
Review: The Melancholy of Haruhi Suzumiya
Reviewed by Kakikukico
on
Senin, Februari 06, 2017
Rating: