Featured Posts

[Anime][feat1]

AC MILAN: 2016 Year in Review


Tahun 2016 tinggal tersisa beberapa hari lagi. Banyak momen-momen yang tidak akan mudah untuk dilupakan dari klub favorit penunggu blog ini, Associazone Calcio Milan alias AC Milan. Mulai dari kegagalan di final Coppa Italia 2015/16 hingga tarik ulur waktu penutupan kesepakatan penjualan klub yang tak kunjung usai turut mewarnai tahun 2016 ini.

Seperti yang tertulis di profil blog ini, penulis adalah seseorang yang ngakunya Milanista dan Haruhi-ist. Tapi akhir-akhir ini, postingan blog lebih kebanyakan review animu atau film live action yang kewibu-wibuan. Minim sekali curhatan soal Milan atau Haruhi. Untuk yang terakhir, beruntung bisa sempet posting juga review film-nya. Oleh karena itu, izinkan penulis untuk menulis lagi tentang klub kesayangannya.

Di tahun 2016 ini, ada beberapa momen atau pertandingan yang bakal sulit untuk dilupakan bagi Milanisti di belahan dunia manapun. Saya akan jabarkan momen-momen tersebut berdasarkan kronologis kejadiannya. Berikut momen-momennya.

[31.01.16] Milan v Inter 3 - 0: Derby Della Madoninna Edisi ke-164 di Serie A
Setelah start yang cukup baik di awal paruh musim kedua, Milan harus berhadapan dengan Inter di giornata ke-22 Serie A musim 15/16. Bertekad membalas kekalahan 0 - 1 di pertemuan pertama, Milan bermain apik hingga tiga gol dilesakkan tanpa balas. Kemenangan dibuka oleh sundulan Alex yang menyambut sepak pojok Keisuke Honda. Gol ini mengingatkan Milanisti akan gol memorable Mark Hateley, yang kebetulan pose-nya dijadikan koreografi oleh Curva Sud. Suatu kebetulan yang sangat indah.

Dua gol lain disumbang oleh M’baye Niang dan Carlos Bacca. Laga ini diwarnai pula kegagalan penalti dari  Mauro Icardi yang bisa saja menjadi titik balik untuk Inter. Milan 3 v 0 Inter. Hasil yang baik di awal 2016.

[01.03.16] Milan v Alessandria 5 - 0: Melaju Mulus ke Final Coppa Italia
Milan mendapatkan ‘keuntungan’ karena terundi di bagan yang lebih mudah untuk menuju final. Hanya Sampdoria dan Carpi yang menjadi lawan sekasta. Di semifinal, Milan ‘hanya’ menghadapi klub dari kasta ketiga, Alessandria. Meski sempat kesulitan di leg pertama, Milan akhirnya membantai Alessandria di San Siro.

Kemenangan ini menjadi kemenangan terbesar yang ditorehkan Mihajlovic bersama Milan. Gol dicetak oleh Jeremy Menez (2), Alessio Romagnoli (2) dan Mario Balotelli. Ini menjadi yang ketigabelas kalinya Milan melaju ke final Coppa Italia.

[06.03.16] Sassuolo v Milan 2 - 0: Ketergantungan pada Niang dan Titik Kejatuhan
Start yang baik di paruh musim kedua tidak lepas dari peranan M’baye Niang. Gol-gol dan assist-nya berperan penting dalam mendongkrak posisi Milan di classifica saat itu. Niang yang dari awal musim dirundung cedera terlihat berpengaruh saat kembali turun beraksi. Sialnya, saat Niang kembali cedera, Milan harus melawat ke markas tim yang menjadi boogey opponent Milan semenjak tim itu promosi ke Serie A, Sassuolo. Meski memiliki banyak peluang, Milan terpaksa menyerah 0 - 2 dari Sassuolo. Rekor tak terkalahkan di 8 laga sebelumnya pun terpatahkan.

Hasil ini ternyata berimbas ke laga-laga berikutnya. Performa Milan kemudian naik-turun  dan akhirnya harus puas finis di posisi ke-7.

[12.04.16] Miha dipecat, Brocchi Pelatih Interim
Setelah rentetan hasil buruk melawan Atalanta (1-2) dan Juventus (1-2), Berlusconi akhirnya kehilangan kesabarannya. Mihajlovic yang pada awal Maret sukses mendongkrak posisi Milan di klasemen dan melaju ke final Coppa, pada akhirnya harus merelakan kursi kepelatihannya di Milan. Kabarnya, Miha dipecat lewat telepon oleh Galliani. Sadis.

Banyak yang menyayangkan keputusan Berlusconi memecat Mihajlovic. Mihajlovic dinilai berandil besar dalam mempromosikan talenta-talenta muda potensial Milan seperti Gianluigi Donnarumma dan Manuel Locatelli.

Tak lama kemudian, Berlusconi pun menunjuk mantan pemain Milan, Cristian Brocchi untuk menjadi pengganti Mihajlovic. Debut Brocchi sebagai pelatih bersama Milan berbuah manis dengan kemenangan tipis 1 - 0 atas Sampdoria.

[21.05.16] Final Coppa Italia, Milan v Juventus 0 - 1: Tak Pantas Kalah
Laga final ketigabelas Milan di Coppa Italia harus berujung pahit. Mengharapkan kemenangan untuk memuaskan dahaga puasa gelar selama lima tahun dan juga tiket ke kompetisi Eropa, Milan tampil spartan sejak menit awal. Milan mendominasi Juventus yang turun dengan skuat ‘lapis dua’.

Sayang, peluang-peluang Milan tak ada satu pun yang berujung gol. Melalui serangan balik yang cepat, pemain pengganti, Alvaro Morata, mengubur ambisi Milan di babak perpanjangan waktu. Juventus pun meraih gelar kesebelas mereka di ajang ini sekaligus back-to-back double winners di Italia. Sedangkan bagi Milan, hasil ini menjadikan Milan harus rela absen di kompetisi Eropa di tiga musim beruntun.

[28.06.16] Penunjukkan Montella sebagai Pelatih Baru Milan
Setelah kegagalan di final Coppa, Milan memutuskan untuk tidak menggunakan jasa Brocchi lagi di musim kompetisi 2016/2017. Milan pun menunjuk eks pelatih Fiorentina, Vincenzo Montella. Montella diharapkan bisa membuat Milan kembali ke Eropa di musim depan.

[21.08.16] Debut Montella bersama Milan di Serie A

Montella mengawali debutnya bersama Milan di Serie A dengan kemenangan manis atas Torino, 3 - 2. Torino yang diarsiteki pelatih Milan di musim sebelumnya, Sinisa Mihajlovic, membuat Milan kesulitan hingga detik terakhir. Beruntung, Donnarumma menyelamatkan Montella dan Milan dari hasil imbang di laga perdana. Hattrick Bacca juga berperan penting dalam debut manis Montella.


 Belotti's Penalty saved by Donarumma!

[02.10.16] Milan v Sassuolo 4 – 3: Super Comeback!

Pertandingan ini mungkin pertandingan yang menjadi titik balik Milan di musim ini. Sempat tertinggal 1 - 3 hingga menit ke-69, Milan akhirnya bangkit lewat gol-gol dari Bacca, Locatelli dan Gabriel Paletta. Bagi Locatelli, momen ini juga menjadi titik tolak dalam karirnya. Gol pertama untuk Milan di San Siro menjadikannya pemain yang tak tergantikan di posisi regista.


 Rocket-like shoot from Locatelli!

[22.10.16] Milan v Juventus 1 - 0: Kemenangan Pertama atas Juve dalam Tiga Musim Terakhir


Milan-nya Montella yang muda dan kompak kembali mengejutkan di musim ini. Dengan mercato yang busuk di musim 2016/17 ini, Milan mampu dibuat Montella merangsek ke papan atas. Menghadapi juara bertahan, Milan tampil solid dari awal hingga akhir. Kemenangan pertama Milan dalam tiga musim terakhir ini tidak lepas dari permainan apik Manuel Locatelli dan penyelamatan-penyelamatan gemilang dari Gianluigi Donnarumma. Dua nama ini adalah pemain yang masih berusia belasan tahun dan digadang-gadang akan menjadi tumpuan Milan di masa depan.


 Again, Locatelli!

[22.11.16] Milan v Inter 2 - 2: Kebobolan Menit Akhir

Montella dengan sh*t-housing tactic­-nya mampu membuat Milan menyodok ke urutan 3 klasemen sebelum berhadapan dengan Inter. Melawan Inter pun Milan bermain cukup buruk, namun mampu unggul dua kali dari Inter. Sebelum akhirnya, Ivan Perisic mencetak gol penyeimbang di menit 90+. Para pemain dan official Inter yang merayakan gol tersebut secara berlebihan, membuat Montella tersenyum. Montella puas bisa membuat Inter senang atas hasil draw dengan skuad Inter yang dibangun untuk scudetto.
 
[13.12.16] Penundaan Penyelesaian Penjualan Klub
Entah keberapakalinya penundaan ini terjadi. Kali ini penutupan transaksi penjualan klub kepada Sino Europe Sports (SES) ditunda hingga bulan Maret 2017. Deposit 100 juta Euro pun kembali diserahkan SES kepada Fininvest sebagai pinalti tertundanya penutupan kesepakatan. Milanisti pun sudah terbiasa kena PHP dengan kabar penundaan ini.

[23.12.16] Juventus v Milan 1 – 1 (3 - 4 PSO): Juara Supercoppa, Akhir Tahun yang Indah


Sempat mengalami kendala dengan tertundanya keberangkatan ke Doha, Qatar, Milan tampil garang. Kebobolan terlebih dahulu oleh gol Chiellini, Milan mampu membalas tujuh menit sebelum turun minum. Giacommo Bonaventura mencetak gol ‘bergaya striker’ yang menjadi penyeimbang.

Di babak II, Milan tampil dominan. Namun, peluang-peluang emas dari Suso, Bacca dan Bonaventura tak ada yang berbuah gol. Alhasil, pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Di babak perpanjangan waktu, giliran Juventus yang mendominasi. Tapi, skor tak berubah. Adu penalti pun tak bisa dihindari.

Empat penendang pertama, Juve mencetak tiga gol dari Marchisio, Higuain dan Khedira. Sedangkan penalti Milan yang sukses datang dari, Jack Bona, Kuco dan Suso. Satu penalti gagal berasal dari Mandzukic untuk Juve dan Lapadula dari Milan. Pertandingan pun ditentukan penendang kelima masng-masing tim. Dybala, penendang kelima Juve, tendangannya dapat dibaca dan dimentahkan oleh Donnarumma. Sedangkan Mario Pasalic sukses mengecoh Buffon. Skor 4 - 3 untuk Milan di babak adu penalti. Kemenangan ini menjadikan Milan menyamai rekor Juventus sebagai klub dengan gelar juara Supercoppa terbanyak dengan tujuh trofi. Akhir yang manis untuk Milan.

Yaks, itulah momen-momen yang tidak akan Milanisti lupakan di tahun 2016, setidaknya bagi saya. Tahun ini akan menjadi sejarah ketika kita memasuki 2017. Yang menjadi catatan bagi saya, keberhasilan Milan di paruh musim pertama 2016/2017 ini tidak lepas dari peranan Montella yang mampu mengoptimalkan skuad muda dan ‘seadanya’ ini. Selain itu, peranan Mihajlovic dalam mempromosikan talenta muda dan Brocchi yang nyaris menyabet Coppa pun tidak boleh dilupakan.

Gelar di Supercoppa ini menjadi kado natal dan tahun baru yang indah bagi Milanisti di seluruh dunia. Harapan saya sebagai Milanista layar kaca di tahun 2017, Milan bisa tampil lebih baik dan konsisten dalam bermain. Kemudian, dapat meraih gelar liga atau setidaknya tiket ke Champions League. Tidak lupa pula, harapan terwujudnya penyelesaian proses penjualan klub untuk memperkuat keuangan Milan. Akhir kata, sampai jumpa di tahun 2017, Milan! Arrivederci!

Sumber Gambar: dari berbagai sumber. 
Sumber Video: Serie A TIM Youtube Channel
AC MILAN: 2016 Year in Review AC MILAN: 2016 Year in Review Reviewed by Kakikukico on Sabtu, Desember 24, 2016 Rating: 5

Tidak ada komentar: