Featured Posts

[Anime][feat1]

Kiseijuu: Sei no Kakuritsu (Parasyte: The Maxim)


“Shinichi, I looked up the concept of demons,
I believe that, among all life,
humans are the closest creatures to it.
Humans kill and eat wide variety of life forms.
My kind eat merely one or two kinds at most.
We are quite frugal in comparison.” - Migi, Parasyte.


Kali ini saya akan mengulas salah satu anime yang masih on-going sebenarnya, tapi saya tertarik untuk langsung mengulasnya sekarang. Kiseijuu: Sei no Kakuritsu atau dikenal juga sebagai Parasyte: The Maxim, merupakan anime yang diadaptasi dari sebuah manga yang terbilang legendaris pada jamannya, karya dari Hitoshi Iwaaki. Jumlah episode dari anime ini adalah 24 episode yang mulai tayang pada Oktober 2014 lalu. 

Selain diadaptasi menjadi anime, manganya juga telah diadaptasi menjadi Live Action­ dalam dua bagian film. Film bagian pertama sudah tayang di Jepang pada November lalu. LA Kiseijuu Part I juga ternyata tayang mulai 16 Januari 2015 di Indonesia (hanya di Blitz kalo ga salah). Sedangkan Part II-nya tayang di Jepang bulan April nanti dan di Indonesia (mungkin) menyusul beberapa bulan kemudian.

SINOPSIS

Izumi Shinichi adalah seorang murid SMA yang menjalani rutinitas layaknya remaja pada umumnya. Namun segalanya mulai berubah dalam satu malam. Shinichi yang sedang tertidur pulas terbangun karena merasakan ada sesuatu yang berusaha memasuki lubang hidungnya. Ternyata yang menyentuh lubang hidungnya tersebut adalah suatu organisme kecil menyerupai cacing. Shinichi pada awalnya berhasil menyingkirkan ‘cacing’ tersebut. Namun ‘cacing’ tersebut kembali mendekat ke arah Shinichi dengan agresif dan berhasil memasuki lengan kanan Shinichi. Shinichi pun secara refleks mengikat tangannya dengan kabel earphone yang sedang digunakannya saa tidur. Ia melilitkan kabel tersebut secara kuat untuk mencegah ‘cacing’ yang berada di dalam lengannya tersebut terus bergerak menuju lengan bagian atasnya. Shinichi pun berhasil menghentikan ‘cacing’ tersebut mendekati kepalanya. 


Ternyata ‘cacing’ tersebut adalah mikroorganisme tak dikenal yang  berasal dari luar planet Bumi. Makhluk tersebut memiliki sifat seperti parasit, mencari inang untuk bertahan hidup. Berbagai makhluk hidup di Bumi pun menjadi target mikroorganisme tersebut untuk menjadi inangnya, termasuk manusia. Selain dijadikan inang, manusia pun dijadikan mangsa oleh parasit-parasit tersebut. Pemberitaan media pun ramai dengan berita manusia yang dimutilasi.

Parasit mengincar bagian otak dari inangnya untuk memiliki kendali penuh atas inangnya tersebut. Beruntung parasit yang mengincar Shinichi gagal mengambilalih otak Shinichi karena usaha pertama dari parasit yang berusaha masuk melewati lubang-lubang yang terdapat di kepala gagal. Lalu usaha parasit untuk mendekati kepala Shinichi melalui lengan pun dapat dicegah oleh Shinichi. 

Shinichi mengira insiden ‘cacing’ memasuki lengannya tersebut hanya mimpi. Namun saat menyelematkan seorang anak kecil dari tabrakan mobil, ia menyadari sesuatu. Ada yang salah dengan tangan kanannya. Tangan kanannya kini bisa mengeluarkan bola mata dan jari yang berkuku tajam. Shinichi pun teringat insiden semalam, Ia mengaitkannya dengan tangannya yang aneh itu. Ia kemudian mencoba menusuk tangan kanannya dengan sebilah pisau  dan dugaannya pun benar. Dalam tangannya kini hidup suatu organisme parasit.


Mulanya, Shinichi terkejut mengetahui tangan kanannya berubah dan sulit ia kendalikan. Ia memutuskan untuk melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit. Namun setelah mempelajari banyak hal mengenai manusia dan Bumi, parasit dalam tangan Shinichi tersebut menjelaskan akan berbahaya bagi dirinya dan Shinichi jika Shinichi memaksa melakukan pemeriksaan tersebut. Berawal dari sinilah kisah bagaimana simbiosis antara Shinichi sebagai manusia sekaligus inang dengan parasit yang kemudian ia sebut sebagai ‘Migi’ (yang berarti ‘kanan’).

REVIEW (Setelah melihat 13 Episode dari 24 Episode)

Segi Cerita
Menurut saya, Kiseijuu ini memiliki konsep cerita yang menarik. Konsepnya sekilas mirip dengan film The Faculty, menceritakan invasi mikroorganisme parasit yang mengambilalih tubuh manusia. Bedanya, dalam Kiseijuu sang protagonis justru bekerja sama dengan parasit tersebut untuk melindungi hidupnya masing-masing. Bagaimana mereka bersimbiosis mutualisme dalam upaya bertahan hidup. Sedangkan dalam The Faculty, tokoh utama murni manusia, tubuhnya tidak ditinggali parasit. 

Parasit-parasit yang berhasil menginvasi otak manusia merupakan dalang dari kasus mutilasi yang marak terjadi. Namun keberadaan mereka tidak diketahui pada awalnya. Hanya tokoh utama, Izumi Shinichi, yang mengetahui hal tersebut. Shinichi pun menyadari orang-orang terdekatnya juga berada dalam bahaya parasit tersebut. Keluarganya, teman-temannya, hingga kekasihnya, Satomi Murano dalam sewaktu-waktu dapat ditemukan dalam keadaan tubuh yang terpotong-potong. Selain itu bukan tidak mungkin, orang terdekatnya juga telah ditinggali parasit yang berbahaya. Demi melindungi orang-orang terdekatnya, Shinichi mengandalkan Migi untuk melawan parasit-parasit yang notabene adalah makhluk yang sama dengan Migi. Migi pun berdalih alasannya melawan parasit tersebut semata-mata hanyalah untuk melindungi dirinya. 

Pengembangan jalan cerita mantep, parasit dengan intelijensi yang berkembang sampai berpikiran untuk masuk ke dunia politik demi menjaga eksistensi mereka! Bayangkan orang-orang pemerintahan ternyata parasit-parasit yang mengerikan!

Perkembangan karakter Shinichi ini juga menarik sekali. Awalnya Shinichi terlihat sebagai murid SMA yang kutu buku. Namun semenjak Migi menjadi tangan kanannya (bukan konotasi), karakter Shinichi berubah. Bahkan berubah drastis baik secara mental dan fisik ketika beberapa insiden yang melibatkan dirinya terjadi. Menurut saya karakter Shinichi benar-benar dikembangkan dengan baik sekali oleh Hitoshi Iwaaki.


Dalam cerita pun disisipkan pesan-pesan moral. Parasit digambarkan sebagai predator yang kejam, monster yang menakutkan. Namun ternyata jika kita lihat lagi, justru manusialah predator yang paling ‘kejam’ yang pernah ada. Manusia yang berada dalam rantai makanan tertinggi di bumi, tidak hanya ‘memangsa’ makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tetapi juga ‘memangsa’ makhluk sejenisnya. Kalau dipikir-pikir, dari segala konsep mengenai iblis, ternyata kita-manusia, adalah yang paling mendekati konsep tersebut. Beberapa ucapan dari karakter anime ini kadang membuat kita memikirkan kembali mengenai kehidupan kita sebagai manusia dan makhluk hidup.
Skor: 9/10

Artwork
Kiseijuu diproduksi oleh studio animasi MADHOUSE yang greget abis. Belahan tubuh manusia yang terpotong secara eksplisit ditampilkan TANPA SENSOR! Bagi penggemar anime gore macam Tokyo Ghoul mungkin ini salah satu daya tarik dari Kiseijuu. Karena tidak ada sensor, anime ini emang disarankan untuk remaja berusia 17+.
Nilai minus artworknya adalah desain karakternya agak berebeda dengan manga, mungkin disesuaikan dengan jaman. Saya kadang melihat wajah dari karakternya terlihat berbeda-beda dari beberapa sudut, (mungkin) terdapat ketidakkonsistenan penggambaran (sok tau gini wkwk).
Skor: 8/10

BGM
Menurut saya terdapat BGM yang kurang ngepas dengan adegan yang ditampilkan. Padahal BGM-nya enakeun menurut saya yah cuman tadi kurang pas saja dengan adegannya.
Skor: 7/10

Opening & Ending Song
Opening song berjudul Let Me hear dibawakan dengan garang oleh Fear and Loathing in Las Vegas (FALILV). Liriknya mantep, pas banget sama ceritanya. Enjoy pisan saya dengernya. Sedangkan ending song agak kurang pas menurut saya, terlalu melow.
Skor: 8/10

Overall Score: 8/10 (Sampai Episode 13 ini :D)
Kiseijuu: Sei no Kakuritsu (Parasyte: The Maxim) Kiseijuu: Sei no Kakuritsu (Parasyte: The Maxim) Reviewed by Kakikukico on Rabu, Januari 14, 2015 Rating: 5

Tidak ada komentar: